Monday, March 29, 2021

Susu dan produk turunannya menjadi solusi bagi orangtua untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak, terutama di usia balita. Nutrisi yang dapat membuat anak tumbuh dengan optimal. Namun, seberapa sering anak mengkonsumsi susu anak 5 tahun? Apakah cukup atau berlebihan? Jumlah susu anak yang seharusnya dikonsumsi bergantung pada usia. 

Usia 0 - 12 bulan

Bayi 0-12 bulan sebaiknya hanya fokus diberikan ASI saja. MedinePlus menyarankan, “Bayi setidaknya mendapatkan 475-700 ml ASI setiap harinya. Saat usianya menginjak 4-6 bulan, maka porsinya bisa ditambah dari 825-1185 ml. Saat menginjak 6-8 bulan, maka pemberian ASI harus dilakukan 3-5 kali per harinya.

Usia 1 – 2 Tahun

Sebelum pemberian susu anak 5 tahun, anak dapat diperkenalkan pada susu sapi saat memasuki usia 1 tahun.  American Academy of Pediatrics menyarankan pemberian susu diet berlemak tinggi untuk membantu perkembangan otaknya. Disarankan mengkonsumsi susu sapi 4 cangkir (950 ml) per harinya, sedangkan Kidshealth menyarankan 3 cangkir susu (475-700 ml) per harinya.

Usia 2 – 8 Tahun

Anak-anak dengan rentang usia 2-3 tahun disarankan mengkonsumsi susu setidaknya 2 cangkir per harinya, sedangkan anak 4-8 tahun dapat ditambah menjadi 2,5 cangkir per harinya. Ini termasuk susu kedelai, yoghurt, atau keju.

Usia 9 Tahun dan Lebih Tua

Anak-anak yang mulai dewasa, yaitu 9 tahun ke atas dan orang dewasa disarankan mengkonsumsi setidaknya 3 cangkir susu per harinya. Remaja dan orangtua cenderung membutuhkan susu lebih banyak hingga 4 cangkir per harinya, dikarenakan aktivitas yang juga mulai padat.

Pengganti Susu Anak 5 Tahun

Anak tidak suka mengkonsumsi susu? Maka Bunda dapat menggantinya dengan produk susu yang tinggi protein dan kalsium lainnya sebagai pengganti. Bunda bisa mengganti susu dengan yoghurt, keju, hingga susu kedelai. 

Berikan susu anak 5 tahun dengan kandungan gizi yang mampu melengkapi kebutuhan nutrisinya seperti Dancow Nutritods. Dengan memberikan susu tepat untuk anak, maka Bunda mendukung buah hati untuk menjadi apa yang ia mau. 


 


0 comments :

Post a Comment